Hari kembali Malam.
Shaw Danon tidak bisa tidur.  Bahkan mata Ashh juga tetap terbuka, menatapnya. Shixiongs lain sudah  mendengkur. Big Yella juga sudah tertidur.
Cahaya bulan terlihat seperti aliran air, datang dari jendela.
Shaw  Danon pelan-pelan bangkit, Ashh segera melompat ke dalam pelukannya.  Shaw Danon membawanya, menepuk-nepuk kepalanya, dan berjalan keluar.
Tidak ada satupun suara di koridor. Suasana sangat hening.
Dia  tersenyum pahit. Sejak ia tiba di Peak of Widows, ia tidak pernah tidur  dengan nyenyak. Berpikir besok ia akan bertarung melawan Anan, masih  ada rasa gugup yang tak terlukiskan dalam hatinya.
Dalam  pelukannya, Ashh bergerak-gerak dengan gelisah. Shaw Danon melihatnya,  dan menemukan mata monyet itu sedang menatap sebuah bayangan di depan.
Dalam gelap, sesosok orang lewat.
Shaw Danon mengikutinya.
Sosok  itu tidak berlari dengan cepat. Dia berjalan dengan bahu yang  terangkat, seperti orang yang sedang menangis. Shaw Danon bisa mengenali  bahwa orang itu adalah Hidi. Dia bingung, tapi melihat Shijie-nya  menangis, timbul rasa sakit di hatinya.
Hidi pergi ke  Cloud Sea, tiba di dekat platform pusat. Melihat tidak ada orang di  dekatnya, ia tidak bisa menahan lagi, jatuh di tanah dan mengeluarkan  teriakan.
Shaw Danon tidak pernah melihat Shijie nya begitu sedih sebelumnya. Ia pergi ke samping, berkata pelan: "Shijie, kau-"
Hidi  terkejut. Dia melompat bangun dan membalik badannya. Dia lega melihat  itu adalah Shaw Danon. Kemudian suasana hatinya memburuk kembali,  melemparkan dirinya ke arah Shaw Danon, menangis di bahunya.
Tubuh Shaw Danon membatu, tidak bisa bergerak.
Suara  nya terisak di samping telinga Shaw Danon . Dia bisa merasakan hangat  dari tubuhnya. Rasanya seperti mimpinya telah menjadi kenyataan. 
Shaw Danon berdiri di sana, tampak jauh. Meskipun ia benar-benar ingin memegang wanita itu, tapi tidak ia lakukan.
Apa mungkin, hal semacam itu terlalu membuatnya malu, dan merasa tidak pantas?
Hidi tidak lagi bersandar bahunya. Shaw Danon kembali merasa kosong, rasanya seperti ia telah kehilangan sesuatu.
Bahunya basah dengan air mata.
Hidi menggosok matanya, menatap bahu Shaw Danon, mengatakan: "Maaf, Xiao Fan."
Shaw Danon menggelengkan kepala, berkata: "Shijie, apa yang terjadi padamu?"
Hanya  ketika Hidi hendak berbicara, terdenganr suara "creak creak" di dekat  kaki mereka. Mereka menunduk dan melihat Ashh. Dia menunduk ke bawah dan  memegang Ashh.
"Tidak pernah terjadi seperti ini, Xiao  Fan, tidak pernah." Ucap wanita yang berdiri di bawah sinar bulan dalam  kegelapan malam. Dia berkata kepada Shaw Danon dengan kedukaan di  setiap kata-katanya: "Ayah dan ibu tidak pernah memarahi saya seperti  ini sebelumnya."
Melihat wanita cantik ini dalam  kesedihan, hati Shaw Danon itu seperti tercabik-cabik, menganggap  seperti semua kesedihannya disebabkan oleh dia. Dia memaksa dirinya  untuk tetap tenang, ia bertanya dengan lembut: "Shijie, apa yang  terjadi? Mengapa Master dan Shi niang memarahi Anda?"
Hidi  ragu-ragu, memandang Shaw Danon. Sejak muda, Xiao Shidi ini adalah  teman bermain terdekatnya samping orangtuanya. Dalam benaknya, terlintas  sebuah pemikiran : Sejak kapan Xiao Fan Shidi bertingkah begitu lembut  padaku?
Tetapi ide ini hanya hanya sebentar terlintas  dan lewat begitu saja. Hatinya dipenuhi dengan kesedih pada saat itu, ia  menangis pada Shaw Danon: "Itu semua karena hubunganku dengan Kevern  Shixiong!"
Wajah Shaw Danon langsung berubah menjadi  pucat. Dia mengepalkan tinjunya erat-erat, begitu ketat sehingga kukunya  menusuk kulitnya.
"Kau masih tidak tahu?" Hidi tidak  lagi menyadari perubahan di wajah Shaw Danon, tapi dalam hati Shaw  Danon, dia berteriak liar: "Aku tahu, aku tahu, tentu saja aku sudah  tahu!"
Sinar bulan terasa semakin dingin di atas mereka berdua.
"Kevern  Shixiong dan saya saling mencintai  satu sama lain. Saya sudah  memberitahu mereka, saya sungguh-sungguh, benar-benar cinta padanya."  Hidi menjadi lebih tenang sedikit, tapi ia tidak sadar, setiap kali dia  berbicara, muka Shaw Danon menjadi lebih pucat.
"Tapi  ayah memarahiku dengan keras, berkata aku seorang anak yang dungu.  Bahkan ibuku yang senantiasa mencintai saya berdiri di sisi ayah.  Mengapa jadi seperti ini, Xiao Fan?"
Shaw Danon menunduk, tidak ingin Hidi melihat wajahnya. Ia berkata pelan: "Bagaimana Master dan Shi Niang tahu?"
Hidi  tidak menemukan sesuatu yang salah tentang Shaw Danon. Dia hampir  menangis lagi: "Aku tidak pernah bisa mengira akan jadi seperti ini. Aku  kemudian mengetahui bahwa Baako Shijie dari Bamboo Height mengatakan  hal ini kepada Shui Yue Shisu. Shui Yue Shisu kemudian memberitahu  ibuku. Aku mengingatkan Baako Shijie berkali-kali jangan memberitahukan  kepada siapapun tentang hal ini, tapi dia masih membiarkan rahasia itu  menyebar aku, aku-"
Setetes air mata keluar dari matanya.
Shaw  Danon berkata dengan sedih: "Mungkin Master dan Shi Niang melakukannya  untuk kebaikanmu sendiri Mereka adalah orang tuamu, mereka tidak akan  berbuat sesuatu yang buruk untukmu!"
Hidi mengeringkan  air matanya, berkata keras: "Apa yang mereka tahu! Mereka hanya tahu  perbedaan dari rumah-rumah di Jadeon ini! Mereka hanya tahu Kevern  saudara adalah murid favorit dari Master Vasp Caelo, Kepala dari Dragon  Head Peak! Mereka hanya tahu jika orang tahu saya bersana dengan Kevern  mereka akan merasa malu di Jadeon! Mereka tidak pernah memikirkan  perasaanku! "
Dia berkata dengan marah dan pasti:  "Memangnya seberapa penting reputasi itu dibandingkan dengan kebahagiaan  saya? Aku benar-benar ragu mereka peduli pada putri mereka lebih dari  segala reputasi yang tidak berguna itu?!"
Shaw Danon mengangkat kepalanya, melihat Shijie yang sekarang tampak tidak familiar lagi baginya.
Betapa sedihnya pancaran mata itu!
Seperti  seekor burung kecil tanpa orang tua dalam badai. Sangat lemah.  Kesedihan dengan rasa panik telah menikam jiwanya seperti pisau.
 
 
Lanjut GAn, makasih uoloadnya...
BalasHapusdituggu kelanjutannya,..
Btw Zhu Xian selesai sampai chapter berapa ya?
Nice gan...
BalasHapusAsem bagus banget nih novelnya...
Ditunggu loh kelanjutnnya...
gan kapan Soul Scapternya berfungsi
BalasHapus